3 Alasan Yahudi Lebih Maju dari Islam
Tahukah anda, kenapa bangsa yahudi saat ini terlihat sangat maju
digdaya, ditakuti, dihormati dan semua orang seakan-akan terpaksa harus
taat, tunduk dan patuh? Beberapa fakta berikut ini akan menjelaskan
kenyataan yang sulit dibantah, tentang apa beda yahudi Israel dengan
umat Islam, khususnya dewasa ini.
Ini adalah sunnatullah. Meskipun kebatilan, asal dimanage dan dikelola secara profesional, memang bisa kuat dan menang. Sebaliknya, meski kita berada di barisan kebenaran, tapi kalau mengelolanya asal-asalan, hanya mengandalkan doa demo, lalu doa sambil mengutuk, terus doa sambil demo lagi, tanpa mau berbenah dan berkarya nyata, secara sunnatullah, wajar kalau kalah, jatuh, bahkan nyungsep.Tulisan ini tentu bukan untuk melecehkan umat Islam, apalagi menghina. Justru tulisan ini ingin mengingatkan bahwa ternyata kita masih perlu banyak berbenah diri, saya, anda, kita semua, siapa saja yang merasa muslim, sebelum nantinya pertolongan Allah datang. Kalau keadaan kita masih seperti ini terus, kira-kira apakah kita sudah berhak untuk mendapatkan pertolongan Allah? Itu pesannya.
FAKTA I :
Israel berpenduduk yahudi 5 juta jiwa, tapi punya saudara yahudi di
Amerika 5 juta dan di berbagai belahan dunia lain sekitar 5 jutaan lagi.
Total 15 juta doang. Tapi meski cuma 15 juta, ternyata yahudi di dunia
yang sebenarnya sering saling silang antara sesama kelompok, tapi
kalau sudah bicara tentang cia-cita bersama membangun negeri Israel
Raya, mereka sangat akur, kompak, dan tidak segan-segan menggelontorkan
bermilyar dolar dari kocek mereka sendiri.
Umat Islam? Ooh, umat Islam yang di Palestina memang cuma 3 jutaan
doang. Tapi sebenarnya saudara-2nya di luar Palestina cukup banyak. Di
Indonesia saja tidak kurang berjumlah 200 juta. Kalau di dunia mencapai
1,5 milyar. Tapi sayangnya, 1,5 milyar di dunia itu hidup miskin,
bodoh, terbelakang, negeri mereka masing-masing juga dijajah baik
secara resmi atau tidak resmi. Kekayaan alam mereka dikeruk oleh
ratusan perusahaan multinational milik yahudi dan mereka hanya bisa
pasrah.
FAKTA II:
Yahudi sudah mencita-citakan berdirinya Israel Raya sejak
berabad-abad yang lalu. Dan bukan cuma omdo, demo, atau melongo, tapi
mereka bekerja siang malam bahu membahu dengan tekun, susah payah dan
susah tidur pula, tiap bayi yang lahir dari rahim ibu-ibu yahudi sudah dipasangi
cita-cita besar di alam bawah sadar mereka untuk membangun Israel Raya.
Cita-cita tiap anak yahudi sekilas sama saja dengan anak-anak muslim,
seperti dokter, insinyur, pilot dan sejenisnya. Tapi ada perbedaan
mendasar.yaitu bukan sekedar dokter, tapi dokter yahudi yang bekerja
keras dan profesional untuk kepentingan yahudi. Hari ini i-dus.com
bertemakan tentang”Tahukah Anda Kenapa Yahudi Terlihat Sangat Digdaya,
Ditakuti Dan Dihormati?.Jadi insinyur yang profesional dan bekerja keras
untuk kepentingan yahudi. Juga jadi pilot yang mahir, profesional,
rajin dan pintar demi kepentingan yahudi, kelihatan sepele, tapi keduanya sangat beda. Anak-anak muslim kita
sekedar bercita-cita jadi dokter, insinyur, pilot saja, tanpa
embel-embel demi kepentingan tegaknya agama Islam sebagai umat terbaik.
Paling-paling cuma biar jadi orang kaya, tidak lebih.
Anak-anak yang lahir dari rahin ibu-ibu yahudi dipastikan oleh kedua
orang tuanya untuk bisa berbicara cas-cis-cus bahasa yahudi, bahasa
Ibrani. Karena bahasa itu adalah syiar agama mereka. Dengan bahasa
Ibrani itulah cita-cita bangsa yahudi selalu membara di dada jutaan
anak-anak yahudi di seluruh dunia. Dalam bahasa Ibrani itulah semua
yahudi disatukan. Dan bendera bintang David itu pun berkibar di
tengah-tengah negeri muslim merdeka, sebaliknya, umat Islam di negeri Arab ramai-ramai mempopulerkan
bahasa para penjajah, termasuk bahasa amiyah (pasar) yang sangat
merusak originalitas bahasa Al-Quran dan Hadits. Sedangkan anak-anak
muslim di negeri bukan Arab, sama sekali tidak mendapatkan hak mereka
untuk mengenal bahasa nabi mereka, sekolah dasar terpaksa pakai duit yang mereka dirikan pun
tidak pernah memberi porsi cukup agar anak-anak yang lahir dari rahim
ibu-ibu muslim bisa berbahasa Arab, lisan dan tulisan. Pantas saja 1,5
milyar umat Islam di dunia itu tidak pernah merasa sehati, karena lidah
mereka pun sudah berbeda. Orang tua mereka tidak pernah merasa berdosa
ketika anak-anak mereka tumbuh dengan buta bahasa Arab. Dianggapnya
bahasa Arab itu cukup buat ustadz doang kali. Maka syiar agama Islam
dikubur sendiri oleh para aktifisnya sendiri. Terbukti para aktifis itu
tidak pernah gundah kalau anak-anak mereka tidak bisa bahasa Arab.
FAKTA III:
15 juta orang yahudi di dunia adalah orang yang sangat fanatik dan
mengerti syariah yang mereka miliki. Di hotel atau penerbangan
international, rasanya kita lebih sering mendengar istilah KOSHER
ketimbang makanan halal versi umat Islam. Padahal dalam beberapa hal,
kosher itu lebih rumit dari makanan halal. Contohnya adalah kelinci,
unggas liar, ikan yang tidak bersirip atau bersisik, kerang dan lainnya
yang halal dalam Islam, tapi dalam syariat Yahudi tetap haram, syariat yahudi tidak membolehkan makan daging bersama susu kecuali
waktu makannya terpisah. Selain itu potongan-potongan daging tertentu,
meskipun dari hewan yang halal, juga dianggap tidak kosher. Padahal
dalam Islam hukumnya halal. Hebatnya, jutaan yahudi bisa mentaati untuk
tidak makan kecuali kosher saja.
Bagaimana dengan umat Islam?, hmm, kadang kita harus malu. Mengingat begitu banyak umat Islam yang
memakan makanan yang jelas-jelas haram, tapi santai-santai saja. Sama
sekali tidak ada rasa bersalah dalam diri mereka saat menenggak makanan
haram. Syariat Islam dan yahudi sama-sama mengharamkan riba untuk
umatnya. Bedanya, yahudi boleh makan riba dari umat lain, seperti umat
Islam. Tapi sesama yahudi mereka pantang untuk memakan riba. Bagaimana
dengan umat Islam? Meski Bank Syariah sudah ada sejak tahun 90-an, tapi
hari ini, 20 tahun kemudian, ternyata umat Islam masih lengket dengan
bank riba.
Maka dari teman-teman juga bisa menilai itulah orang islam kita, dan sebaiknya kita harus juga berusaha seperti mereka, kalau bisa mengalahkan umat yahudi dengan ilmu kita juga seperti zamannya ibnu sina, dll. Demikian sekedar dari artikel saya mudah-mudahan teman bisa memahaminya dengan benar
loading...
loading...

Comments
Post a Comment